My Advertiser

Simbol, Daftar dan Penanganan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dan Efek Samping yang Ditimbulkan

SIMBOL, DAFTAR dan PENANGANAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA dan BERACUN dan EFEK SAMPING yang DITIMBULKAN BAGI KESEHATAN MANUSIA. semoga untuk bacaan kali ini juga dapat membawa manfaat bagi rekan blogger semuanya :), yuk kita mulai membacanya..

Simbol, Daftar dan Penanganan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dan Efek Samping yang Ditimbulkan. Kita mulai dari Simbol ya
Gambar disamping adalah beberapa simbol dari bahan berbahaya dan beracun bagi kehidupan manusia, khususnya. Simbol-simbol harus dipahami oleh semua orang, jika ada seperti simbol-simbol di samping ini, patut diwaspadai bahwa ini adalah bahan beracun dan berbahaya bagi kesehatan manusia.


Nah rekan blogger, setelah kita mengenal beberapa simbol tersebut, mari kita menuju pada beberapa daftar bahan beracun dan berbahaya tersebut.

Demikian rekan blogger beberapa daftar bahan beracun dan berbahaya bagi kita, selanjutnya mari kita baca untuk penanganan limbah bahan beracun dan berbahaya tersebut


Limbah B3 perlu diolah, baik secara fisik, biologi, maupun kimia sehingga menjadi tidak berbahaya atau berkurang daya racunnya. Setelah diolah limbah B3 masih memerlukan metode pembuangan yang khusus untuk mencegah resiko terjadi pencemaran. Beberapa metode penanganan limbah B3 yang umumnya diterapkan adalah sebagai berikut.




  1. Metode pengolahan secara kimia, fisik dan biologi
  • stabilisasi/ solidifikasi adalah proses pengubahan bentuk fisik dan sifat kimia dengan menambahkan bahan peningkat atau senyawa pereaksi tertentu untuk memperkecil atau membatasi pelarutan, pergerakan, atau penyebaran daya racun limbah, sebelum dibuang. Contoh bahan yang dapat digunakan untuk proses stabilisasi/solidifikasi adalah semen, kapur (CaOH2), dan bahan termoplastik.
  • Metode insinerasi (pembakaran) dapat diterapkan untuk memperkecil volume B3 namun saat melakukan pembakaran perlu dilakukan pengontrolan ketat agar gas beracun hasil pembakaran tidak mencemari udara.
  • bioremediasi adalah penggunaan bakteri dan mikroorganisme lain untuk mendegradasi/ mengurai limbah B3
  • Vitoremediasi adalah penggunaan tumbuhan untuk mengabsorbsi dan mengakumulasi bahan-bahan beracun dari tanah.
  1.  Metode Pembuangan Limbah B3
  • Deep well injection. Salah satu cara membuang limbah B3 agar tidak membahayakan manusia adalah dengan cara memompakan limbah tersebut melalui pipa kelapisan batuan yang dalam, di bawah lapisan-lapisan air tanah dangkal maupun air tanah dalam. 
  • Surface impoundments. Limbah B3 cair dapat ditampung pada kolam-kolam yang memang dibuat untuk limbah B3. Kolam-kolam ini dilapisi lapisan pelindung yang dapat mencegah perembesan limbah. Ketika air limbah menguap, senyawa B3 akan terkosentrasi dan mengendap di dasar.
  • secure landfils. Limbah B3 dapat ditimbun pada landfill, namun harus pengamanan tinggi. Pada metode pembuangan secure landfills, limbah B3 ditempatkan dalam drum atau tong-tong, kemudian dikubur dalam landfill yang didesain khusus untuk mencegah pencemaran limbah B3. Landffill ini harus dilengkapi peralatan monitoring yang lengkap untuk mengontrol kondisi limbah B3 dan harus selalu diperhatikan
Nah setelah kita mengetahui penanganan limbah b3 tersebut selanjutnya adalah mengenai efek samping yang ditimbulkan dari bahan beracun dan berbahaya  tersebut, yuk kita simak aja :)


EFEK SAMPING B3

Pada Produk Pembersih
Efek samping penggunaan sabun atau detergen adalah menimbulkan limbah rumah tangga berupa busa. Bahan aktif yang digunakan pada pembersih lantai adalah benzalkonium klorida. Zat ini bersifat detergen sekaligus sebagai desinfektan, bersifat kaustik, dan korosif bisa mengiritasi kulit dan jika mengenai mata akan menyebabkan gangguan seperti gatal bahkan dapat menyebabkan kerusakan pada kornea.



Pada Produk Pemutih
Bahan pemutih pakaian umumnya mengandung senyawa klorin yang dapat merusak serat kain dan warna pakaian. Selain itu, senyawa klorin juga dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Bahan pemutih kulit yang mengandung merkuri atau raksa yang berlebihan dapat merusak sistem saraf, merkuri di dalam tubuh dapat merusak ginjal. Ada juga bahan pemutih kulit yang mengandung hidrokuinon jika kulit alergi akan timbul noda-noda hitam pada wajah.

Pada Produk Pewangi
Efek samping bahan kimia pewangi pada kesehatan manusia, antara lain mengiritasi mata, hidung, tenggorok, kulit, mengakibatkan mual, pusing, perdarahan, hilang ingatan, kanker, dan tumor, kerusakan hati, menyebabkan iritasi ringan hingga menengah pada paru-paru, termasuk gejala seperti asma. Selain itu, bahan pewangi yang mengandung chlorofluorocarbon (CFC) dapat menyebabkan lapisan ozon di atmosfer berlubang.

Pada Pembasmi Serangga
Produk pembasmi serangga beraerosol dapat menyebabkan penipisan lapisan ozon stratosfer. Ozon stratosfer berperan melindungi kehidupan di bumi dari radiasi ultra ungu. Penipisan ozon akan meningkatkan jumlah penderita penyakit kanker kulit secara signifikan, termasuk melanoma ganas, dan pengidap katarak. Selain itu juga dapat merusakkan produk pertanian. Antinyamuk termasuk kelompok pestisida (pembasmi hama) ditemukannya tiga bahan aktif dalam obat antinyamuk, yaitu jenis diklorvos, propoxur, pirethroid, dan dietiltoluamida serta bahan kombinasi dari ketiganya. Menurut WHO Grade Class, diklorvos atau diklorovinil dimetil fosfat termasuk berdaya racun tinggi. Jenis bahan aktif ini dapat merusak sistem saraf, mengganggu sistem pernapasan, dan jantung.
Diklorvos berpotensi menyebabkan kanker, menghambat pertumbuhan organ serta kematian prenatal, dan merusak kemampuan reproduksi. Bahan aktif jenis ini menimbulkan gangguan cukup serius bagi hewan dan tumbuhan, sebab bahan ini memerlukan waktu cukup lama untuk dapat terurai baik di udara, air, dan tanah. Propoxur termasuk racun kelas menengah. Jika terhirup maupun terserap tubuh manusia dapat mengaburkan penglihatan, keringat berlebih, pusing, sakit kepala, dan badan lemah. Propoxur juga dapat menurunkan aktivitas enzim yang berperan pada saraf transmisi, dan berpengaruh buruk pada hati dan reproduksi. Pyrethroid oleh WHO juga dikelompokkan dalam racun kelas menengah. Efeknya, mengiritasi mata maupun kulit yang sensitif, dan menyebabkan penyakit asma. Sedangkan DEET atau diethyltoluamid biasa digunakan sebagai zat aktif pada antinyamuk jenis oles. Efeknya mengiritasi kulit, selain membahayakan kulit yang luka, dan selaput lendir tubuh.       

Demikianlah rekan blogger tercinta sekelumit bacaan mengenai Simbol, Daftar dan Penanganan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dan Efek Samping yang Ditimbulkan bagi Kesehatan Manusia, semoga bermanfaat ya :)

Seperti biasa saya tampilkan video mengenai B3 ini ya, biasalah dari youtube :D


Salam Baca Gratis !!!!

0 comments:

Post a Comment